Thursday, February 16, 2012

The DAY - Akad Nikah

Saya benar-benar tak menyangka bahwa saya akan mengalami hari itu. Hari dimana sah menjadi istri dari seseorang pilihan hati saya. Sebentar.. Saya sedang mencoba mengingat semua detail yang terjadi pada hari itu, agar tak ada yang tertinggal untuk dicatat di blog ini.

Malam sebelumnya saya agak telat tidur, mungkin efek grogi. Hehehe.. Tapi alhamdulillah, cukup nyenyak dan bangun cukup pagi, bahkan paling pagi di antara orang-orang di rumah. Ada 2 keluarga dari saudara papa yang menginap di rumah. Jadi, pagi itu kami semua mengantri untuk mandi. Saya sungguh tak nafsu sarapan, sebagian karena grogi dan sebagian lagi karena saat itu saya kram perut akibat menstruasi. Namun, mama tetap memaksa saya untuk makan walaupun sedikit, karena khawatir saya tidak fit untuk menjalankan akad nikah. Mami (adiknya mama) mengantar aku dan kakakku ke tempat acara pagi itu, karena kami berdua harus berada paling pagi di tempat acara. Saya, karena harus menjalani ritual rias yang panjang itu; kakak saya, karena dia adalah ketua panitia. Sampai di tempat acara pukul 6.00, ternyata penata rias dan pemasang sunting aku sudah sampai dari jam 05.30. :P Tak menunggu lama, saya langsung dirias, dipasang sunting 2 tingkat, dan baju pengantin untuk akad nikah. Saya sangat puas dengan riasan pagi itu, simple dan manis. :)

Tepat pukul 07.30, saya sudah siap dengan baju kebaya putih dan riasan lengkap serta sunting. Rombongan keluarga besar Ibas pun sudah datang dan berbaris untuk memasuki gedung. Namun, sangat disayangkan justru Bapak Penghulu yang belum datang. Padahal dia yang meminta agar akad diadakan pukul 8 tepat dan meminta semua untuk hadir sebelum pukul 8. Penghulu datang pada pukul 8 lewat, dan prosesi akad segera dimulai. Diawali dengan penyerahan seserahan dari keluarga besar Ibas kepada keluarga besar saya yang oleh perwakilan masing-masing, yaitu mamangnya Ibas dan guru mengaji saya. Kemudian, penyerahan Ibas secara simbolik dari kedua orang tuanya kepada kedua orang tua saya. setelah itu, rombongan masuk ke dalam gedung dan menduduki kursi masing untuk melakukan ijab qobul. Sebelum ijab qobul, dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh sahabatnya Ibas. Ijab qobul dibacakan dalam bahasa Arab sesuai kesepakatan papa saya dan Ibas.

Kemudian, Master of Ceremony, kakak kelas saya di kampus, meminta Ibas untuk menjemput saya di ruang rias dan membawa ke meja tempat ijab qobul dilakukan. Hal ini sesuai dengan syari'at Islam, bahwa kedua mempelai baru boleh disandingkan berdua setelah ijab qobul dinyatakan sah. Saat itu saya merasa lega karena proses paling penting pada hari itu berjalan lancar. Setelah menandatangani berkas-berkas dari pak penghulu, kami mendapatkan buku nikah kami masing-masing. Pak penghulu pamit karena harus mengurus administrasi di pernikahan lain. Saya sangat menyayangkan bahwa pak penghulu sangat terburu-buru dalam menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pencatatan administrasi pernikahan kami.

Acara akad nikah dilanjutkan dengan penyerahan mahar dan pemakaian cincin kawin. Mahar yang kami sepakati adalah 10.6 gram emas dan uang tunai 122 Ringgit Malaysia. Emas terdiri dari 4.6 gr cincin kawin saya, 4 gr kalung + liontin, dan 2 gr emas murni. Nominal 122 sengaja kami ambil untuk mengingat tanggal pernikahan kami, sedangkan Ringgit Malaysia kami pilih untuk menghormati teman kami, sepasang suami istri dari Malaysia yang berperan dalam mendekatkan kami berdua. :) Kemudian acara dilanjutkan dengan berfoto bersama keluarga dan tamu menyalami kami berdua.


No comments: