Wednesday, August 20, 2008

TOEFL vs Beasiswa



sedih..
Itulah yang pertama kali saya rasakan setelah mendapati kenyataan bahwa saya gagal untuk ketiga kalinya menaikkan score TOEFL institutional. Sebenarnya saya masih bersyukur, karena score TOEFL ITP saya lumayan, yaitu 480an. Waktu ikut TOEFL prediction, nilai saya hanya mencapai 410an (saya lupa). Lalu saya ikut TOEFL ITP, pertama kali mendapat score 480, lalu 483, dan kemudian tetap 483, hanya berbeda perincian nilainya. Tapi yang jadi masalah, saya mengikuti test tsb, bukan semata2 hanya ingin mengetahui kemampuan saya, tapi untuk melamar salah 1 beasiswa yang mensyaratkan TOEFL 500.

Terus terang saya malu kepada diri saya sendiri, yang sudah mendapatkan ilmu bahasa inggris sejak kelas 1 SD. Saya juga malu kepada kedua orang tua saya yang membiayai pendidikan saya dan 1 dari 3 test TOEFL ITP yang saya ikuti. Saya juga malu kepada keluarga saya dan teman-teman yang mengetahui kemampuan bahasa inggris saya di atas rata-rata.
Yang membuat saya pusing bukan hanya karena saya gagal untuk ketiga kalinya. Tapi juga karena deadline pengiriman dokumen beasiswa adalah 5 september. Sedangkan penyelenggara tes TOEFL yang mengadakan tes di hari sabtu rata2 hanya mengadakan tes 1 bulan sekali.

Sekarang hanya ada 3 pilihan.
1. Saya tidak jadi mengajukan beasiswa tahun ini, tapi itu sangat menyedihkan sekali.
2. Saya beralih ke program beasiswa lain yang mensyaratkan nilai TOEFL <= 450, dan deadline nya tidak dalam waktu dekat. Tapi saya akan kesulitan memenuhi syarat lain, misal IPK >= 3,25, atau negara yang culturenya akan sulit saya sesuaikan, nilai beasiswa yang diberikan tidak mencakup seluruh aspek, dsb
3. Saya mencari tes TOEFL lain yang dapat mengeluarkan hasilnya sebelum tanggal 1 september, tapi saya jadi kurang pede mengingat 3 kali kegagalan saya. Atau mengikuti tes IELTS yang harganya hampir 6 x lipat dari harga tes TOEFL, berarti akan menguras tabungan dan gaji. :( Lagipula tesnya paling dekat tanggal 30 September.

Saya bingung dan pusing....

n_n

2 comments:

aye05 said...

Tidak usah pusing dengan nilai tufel is, saya aja belajar bahasa inggris dari smp kelas satu, tidak pernah les bahasa inggris, tapi bisa komputer.
boro2 tau nilai tufel, mengeja aja aku sulit. hihihihihihi

belong's to iis said...

@ aye : tolong bilangin kayak gitu dong ke pemberi beasiswa itu..
hiks..hiks..