Wednesday, May 11, 2011

Dimana Aku Harus Berjalan?

Saya suka jalan kaki. Buat saya, jalan kaki adalah anugerah Allah untuk sehat yang gratis. Seperti yang sudah saya jelaskan di sini, saya jadi jarang olahraga dengan serius semenjak bekerja. Jadi saya mengusahakan mencari kesempatan untuk berjalan kaki di setiap aktivitas saya. Namun kegiatan yang saya sukai ini mulai terganggu. Sebagai pejalan kaki, saya merasa hak saya dirampas. Mungkin kalian menganggap saya berlebihan, tapi mungkin juga tidak setelah saya menjelaskan alasan saya berkata seperti itu.

Ketika saya menjalani pendidikan di Sekolah Dasar, saya ingat satu materi pelajaran : "Trotoar adalah tempat pejalan kaki". Sejak beberapa tahun yang lalu hingga sekarang, semakin sedikit trotoar yang dapat dipergunakan oleh pejalan kaki dengan nyaman. Sebagian besar trotoar digunakan oleh pedagang atau wirausaha. Ada pedagang yang jelas-jelas menaruh seluruh dagangannya di sebagian atau semua bagian trotoar. Ada juga wirausaha yang memiliki tempat usaha di pinggir jalan dan menaruh barang dagangannya melebihi batas toko, sehingga menggunakan trotoar di depan toko. Jadi pejalan kaki tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan sisa trotoar atau bahkan menggunakan jalur yang digunakan kendaraan. Tentu saja, hal tersebut membahayakan pejalan kaki dan pengendara. Belum lagi jika ada pengendara motor yang naik ke trotoar untuk menghindari kemacetan.

Masih belum setuju dengan kalimat saya di paragraf awal di atas? Oke, kita lanjutkan sharing dari saya. Masih berkaitan dengan materi pelajaran waktu es de : "Zebra cross dipergunakan pejalan kaki untuk melintasi jalan". Sekarang ini sebagian pengendara memberhentikan kendaraannya di zebra cross yang berada di depan lampu lalu lintas (traffic light). Padahal seharusnya kendaraan berhenti di belakang garis stop yang berada di belakang zebra cross. Ada juga beberapa zebra cross yang tidak disertai lampu lalu lintas. Buatku, yang sering menggunakannya, zebra cross seperti itu hanya hiasan saja. Pengendara seringkali tidak mau berhenti untuk memberikan kesempatan pejalan kaki melintasi jalan. Jika pejalan kaki melintasi zebra cross, pengendara seringkali kesal dan membunyikan klakson karena menganggap pejalan kaki membahayakan bahkan memperlambat laju kendaraan mereka.

Kita juga bisa lihat banyak jembatan penyeberangan orang (jpo) yang dibangun untuk dipergunakan pejalan kaki, tentu saja untuk menyeberangi jalan. Namun berapa banyak jembatan penyeberangan yang masih layak dipergunakan? Pernahkah melihat jpo yang berlubang dan berkarat? Atau yang lebih menarik dari itu, pedagang kaki lima menjajakan dagangan mereka di atas jpo? Belum lagi pencopet, penodong, penjambret yang mengkhawatirkan.

Jadi, dimana aku harus berjalan?

iis khasanah

No comments: