Friday, October 10, 2008

Pisau Para Programmer

Siang ini saya membaca arsip di milis delphi. Saya menemukan cuplikan kata-kata yang menarik dari suatu topik yang didiskusikan. Topik itu sebenarnya topik yang general, yaitu "masa depan pemrograman". Cukup banyak juga anggota milis yang menanggapinya. Opini mereka pun beragam, mulai dari memuji-muji kelebihan delphi (ya iya lah, ini khan milis delphi), ada juga yang mengatakan bahasa pemrograman sebelah lebih bagus (salah masuk milis tuh orang :P), ada juga yang menanggapinya dengan bijak. Dari semua tanggapan, ada 1 yang cukup menarik buat saya.

Bahasa pemrograman tuh kayak pisau, cuma alat untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu memotong sesuatu. Kalo dah pernah pake pisau, pasti kalo ganti pisau harusnya gak masalah banyak, walaupun mungkin perlu penyesuaian sedikit. Dan seperti pisau juga, bahasa pemrograman banyak macamnya, satu cocok untuk motong daging, satu cocok untuk motong tulang, yang laen cocok untuk motong sayur.

Jadi buat saya, kita programmer ya jadi orang yang ngontrol pisau, bukan orang yang dikontrol jenis pisau :D :D :D

depok();
------------ --------- ---
Denny Depok
http://denny. klorofil. org
http://dennydepok. blogspot. com


Buat saya yang masih junior programmer yang ecek-ecek :D, merasa tertampar. Bagaimana tidak? Saya merasa kecil karena hanya tau dan bisa sedikit bahasa pemrograman. Saya merasa bahasa pemrograman yang saya bisa kurang "high class" di dunia kerja. Apalagi saya merasa tidak memiliki keahlian bahasa pemrograman tertentu. Tapi kutipan di atas membuat saya sadar, kalau pilihan ada di tangan saya. Saya bisa memilih mempelajari banyak bahasa pemrograman agar dapat bekerja sebagai programmer apa saja, atau memilih untuk mendalami 1 atau 2 di antaranya agar dapat dicari oleh perusahaan karena memiliki keahlian yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain.

Semangat! I like this job :)

n_n

3 comments:

Anonymous said...

Kalau di Indonesia itu seorang programmer kudu bisa smua bahasa pemrograman, mulai web base app samapi dengan dekstop app. Berbeda dengan orang luar yang mendalami satu bahasa tertentu dan expert dalam hal itu aja. Mungkin klo d Indonesia mah bakalan ga laku tuh orang, tapi klo orang Indo ke luar, pasti laku, soalnya bisa smuanya, tapi sayang kadang pengetahuan/skillnya setangah2 biasanya seperti itu.

Anonymous said...

hmm...

menurut gw, *apapun pisaunya* -- yg paling penting 1 :

harus tetap rutin diasah.

belong's to iis said...

@ pono : indonesia...

@ RQ : nah..ayo semangat mengasah pisau :D