Bahasa pemrograman tuh kayak pisau, cuma alat untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu memotong sesuatu. Kalo dah pernah pake pisau, pasti kalo ganti pisau harusnya gak masalah banyak, walaupun mungkin perlu penyesuaian sedikit. Dan seperti pisau juga, bahasa pemrograman banyak macamnya, satu cocok untuk motong daging, satu cocok untuk motong tulang, yang laen cocok untuk motong sayur.
Jadi buat saya, kita programmer ya jadi orang yang ngontrol pisau, bukan orang yang dikontrol jenis pisau :D :D :D
depok();
------------ --------- ---
Denny Depok
http://denny. klorofil. org
http://dennydepok. blogspot. com
Buat saya yang masih junior programmer yang ecek-ecek :D, merasa tertampar. Bagaimana tidak? Saya merasa kecil karena hanya tau dan bisa sedikit bahasa pemrograman. Saya merasa bahasa pemrograman yang saya bisa kurang "high class" di dunia kerja. Apalagi saya merasa tidak memiliki keahlian bahasa pemrograman tertentu. Tapi kutipan di atas membuat saya sadar, kalau pilihan ada di tangan saya. Saya bisa memilih mempelajari banyak bahasa pemrograman agar dapat bekerja sebagai programmer apa saja, atau memilih untuk mendalami 1 atau 2 di antaranya agar dapat dicari oleh perusahaan karena memiliki keahlian yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain.
Semangat! I like this job :)
n_n